hai blogger!
Udah beberapa hari nih gak nulis semenjak bikin blog, kali ini aku bakal nulis
tentang kejadian beberapa hari lalu. Tepatnya hari senin, tanggal 22 oktober
2012.
Siang itu,
hasil ujian tengah semester (UTS) matematika dibagikan. Sebagian teman temanku
tampak puas dengan hasil UTS mereka. Sedangkan sebagian lainnya tampak kecewa
sambil sesekali tersenyum garing melihat nilai mereka yang tragis. Sedangkan
aku, belum mendapatkan kertas UTS-ku itu. Aku sibuk mencarinya dan tiba tiba
salah satu temanku memanggil namaku:”Hazna Deva Shafira, ini kertas Ujianmu.”
aku segera menuju temanku itu dan segera merebut kertas ujianku, dikertas
UTS-ku terpampang dengan anggun nilai 67. aku kecewa, bahkan sangat kecewa. Aku
memutuskan untuk pergi keruang buk Selva, guru bidang studi matematika yang
kebetulan adalah wali kelasku. Setelah sampai dimeja buk Selva, aku protes
dengan nilaiku dan membawa kertas ujian temanku yang lain untuk segera
membandingkannya. Ternyata aku memang salah. Yah, ada seuprit kesalahan yang
tertulis dikertas ujianku itu. Buk Selva menggelengkan kepala tanda tak ada
nilai yang bisa ditambahkan dihasil ujianku.
Tiba tiba butiran bening keluar dari mataku, buk Selva tertawa melihatku. Ia menanyakan dengan lembut padaku :”yang mana yang mau ditambahin nilainya sayang? Kalau ada ibuk tambah.” dengan percaya diri aku pun menunjuk salah satu nomor dikertas ujianku itu sambil terus mengeluarkan butiran bening dari mataku. Entah karena sudah tak tahan melihatku yang menangis seperti anak kecil atau memang sudah mempertimbangkan poin dari hasil ujianku itu yang salah satu nomornya hanya salah seuprit, buk Selva pun memutukan menambah nilaiku menjadi nilai KKM. Aku pun menghela nafas dan mengucapkan terimakasih kepada buk Selva. Ibuk Selva hanya membalas tawa bersama bapak bahasa arab yang juga melihatku menangis. Aku keluar dari ruang majelis guru dengan hati lega. Tangisku terbayarkan dengan nilai KKM:’)
Tiba tiba butiran bening keluar dari mataku, buk Selva tertawa melihatku. Ia menanyakan dengan lembut padaku :”yang mana yang mau ditambahin nilainya sayang? Kalau ada ibuk tambah.” dengan percaya diri aku pun menunjuk salah satu nomor dikertas ujianku itu sambil terus mengeluarkan butiran bening dari mataku. Entah karena sudah tak tahan melihatku yang menangis seperti anak kecil atau memang sudah mempertimbangkan poin dari hasil ujianku itu yang salah satu nomornya hanya salah seuprit, buk Selva pun memutukan menambah nilaiku menjadi nilai KKM. Aku pun menghela nafas dan mengucapkan terimakasih kepada buk Selva. Ibuk Selva hanya membalas tawa bersama bapak bahasa arab yang juga melihatku menangis. Aku keluar dari ruang majelis guru dengan hati lega. Tangisku terbayarkan dengan nilai KKM:’)
Backsound :
bila rasaku ini rasamu.. #loh #abaikan
Sekian dulu
dari tulisanku, doakan saja hasil UTS-ku memuaskan agar aku bisa melanjutkan
menulis disini dengan semangat.
Wassalam
blogger:*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar