Rabu, 16 November 2016

Lucky atau rezeki?

Sudah berlalu 4 hari. Hari itu, tiba-tiba saja saya seperti mendapatkan aura positif. Setelah membaca blog salah satu kakak kelas saya pada saat sekolah, saya seperti ; "ternyata saya jauh lebih beruntung, ya." Saya tidak akan menceritakan secara detail isi blog si kakak, tapi yang pasti isi blognya bercerita tentang kehidupan. Bercerita bahwa ia sangat bersyukur dikelilingi oleh orang orang baik ; yang selalu memberi semangat untuknya saat orang orang yang ia sayang pergi. Sedangkan saya, saya masih berada ditengah tengah orang yang saya sayangi, saya sehat, saya masih bisa menuntut ilmu ; saya bahagia. Berarti tidak ada lagi yang harus saya keluhkan. Begitu yang terlintas dibenak saya setelah selesai membaca blog si kakak. Percaya atau tidak, entah ini lucky atau rezeki, saya selalu dilimpahkan hal-hal positif ; tentunya saya bahagia. Salah satunya adalah mengenai project desain mobil 3d (tugas kuliah saya), yang mana saya satu kelompok dengan seorang teman dekat ; bisa dikatakan jenius - namun menyebalkan. Teman saya ini, sebut saja Mawar, adalah tipikal mahasiswa perfeksionis. Berkat kejeniusannya, tugas mengenai desainnya sudah selesai ; dan sebagai ketua, Mawar mendesak kami untuk menyelesaikan. Bagi teman-teman yang lain, Mawar diabaikan. Tapi tidak saya, saya berusaha untuk menghargai Mawar, mendengarkan celotehannya walaupun menyebalkan. Dan tibalah hari ini. Pengumpulan progress desain mobil. Mawar siap untuk presentasi, begitu juga dengan divisi saya. Sedangkan teman-teman yang lain ; yang mengabaikan Mawar, tidak membaqa progress apa apa. Hal ini tentu membuat dosen saya marah. Sejenak saya berfikir, "duh kebetulan banget ya.. Padahal kmrn rasanya malas dengerin Mawar." Hal lainnya, saya ditugaskan untuk me-revisi proposal Pekan Kreatifitas Mahasiswa Karsa Cipta yang dibuat oleh seorang aenior. Setelah proses revisi selesai, maka saya mengirimkan file tersebut kepada si senior. Ternyata, hasil revisi saya masih terdapat beberapa kesalahan ; yang membuat si senior harus merevisi kembali. Setelah semua proses selesai, dan si senior harus mengupload file tersebut, terdapat kendala. Dia tidak bisa melakukan konversi file. "Duh gimana nih, hari ini terakhir" Tutur saya pelan ; dalam hati. Saya mencoba menjelaskan proses konversi kepada si senior karna dirumah saya tidak ada koneksi internet, saya mencoba tidak panik ; tidak mengeluh. Teng teng. Sma tiba. "Udah kok dek, bentar lagi abang upload." Huaaa saya senang sekali, disaat saya panik karna proposal belum diupload ; padahal beberapa jam lagi batas upload berakhir, disaat saya mencoba mencari solusi, dan tidak mengeluh. Tiba-tiba saja, entah itu lucky atau rezeki, saya mendapatkan jalan keluar. Bersyukur sekali rasanya, beberapa perubahan terjadi pada diri saya dan itu positif. Terimakasih untuk si kakak yang menulis blog inspiratif :" Terimakasih untuk orang orang dilingkungan saya ; yang secara langsung / tidak memaksa saya untuk menjadi pribadi yang positif, kreatif, dan inovatif.
ketika ada masalah, jangan panik, jangan mengeluh, karna akan datang sesuatu yang entah lucky atau rezeki pada kamu. Dan setelahnya, kamu harus bersyukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar